Minggu, 24 April 2016

AIR TERJUN SUAMI ISTRI

BANYUWANGI yang letaknya di ujung timur Pulau Jawa sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu lumbung padi Jawa Timur. Kendati demikian, masih ada kelebihan yang dimiliki Banyuwangi, yakni sektor pariwisata yang bisa diandalkan, termasuk potensi wisata yang ada di kawasan Kalibaru.

 Bumi Blambangan rupanya tak puas hanya sekadar menjadi lumbung padi. Karenanya kabupaten yang disebut dengan The Sunrise of Java ini tak mau berdiam diri, dan seakan tak mau kalah dengan tetangganya, Bali, Banyuwangi ternyata juga punya segudang potensi pariwisata yang sudah tersohor ke penjuru dunia.Saat ini Pemerintah Kabupaten Banyuwangi diketahui tengah serius menggenjot beragam potensi wisata yang ada di Bumi Blambangan. 

Beberapa destinasi semakin diminati wisatawan. Sebut saja destinasi seperti Pulau Merah dan Kawah Ijen. Namun, yang tak kalah menarik tentunya destinasi di Kalibaru yang mengandalkan wisata perkebunan dan wisata lori, kereta api kecil. Meski saat ini Kalibaru terkesan ‘tenggelam’ dengan pengembangan wisata di kawasan Kawah Ijen atau Pulau Merah, namun daya tarik wilayah yang menjadi gerbang ke Bumi Blambangan dari arah barat ini akan membuat yang berkunjung ke Kalibaru tercengang dan ketagihan.

 Ya, Kalibaru menawarkan pesona alam yang mengundang decak kagum. Kecamatan yang letaknya di paling barat Banyuwangi ini sudah lama dikenal menjadi pintu masuk ke Kabupaten Banyuwangi dari arah barat melalui jalur selatan yang melewati Kabupaten Jember. 



Sebelum masuk wilayah Kalibaru melalui jalan darat dengan menggunakan mobil atau motor dari arah Jember, di daerah Gunung Gumitir pengunjung disambut patung seorang perempuan penari gandrung, tarian khas Bumi Blambangan. 

Adapun Kalibaru terletak di ketinggian sekitar 428 m di atas permukaan laut. Keadaan tanahnya adalah daerah pegunungan yang sangat subur sebab dikelilingi beberapa gunung, yakni Gunung Gending, Gunung Terong, Gunung Raung, Gunung Gumitir, dan Gunung Menyan sehingga udara terbilang sejuk.

Bahkan, pagi hari pun sering turun kabut sehingga udara dingin gunung mirip di negara-negara empat musim menjadi daya tarik tersendiri yang bisa memikat turis asing. Udara dingin yang biasa menyergap penduduk di sini, berkisar 20 hingga 28 derajat Celcius bisa jadi cocok untuk menjadi pilihan masyarakat urban yang tinggal di kota-kota besar memutuskan berlibur melepas penat dari rutinitas dan bisingnya kehidupan kota besar.

Karena dikelilingi gunung, lahannya banyak digunakan untuk perkebunan dan hutan. Tanaman yang dibudidayakan antara lain kopi, coklat, karet, teh, dan pinus. Yang menarik, ada patung tangan yang menggenggam coklat.

Tak hanya itu, hamparan sawah juga menjadi pemandangan tersendiri bagi wisatawan, khususnya yang datang dari kota besar, seperti Jakarta. Bahkan, wisatawan mancanegara dengan menumpang delman berkeliling Kalibaru menikmati pemandangan alam.

Suasana alam yang asri menbuat banyak wisatawan betah. Diperkirakan lahan yang dipakai untuk hunian penduduk berkisar 40 persen dari seluruh wilayah di Kalibaru. Sudah sejak lama wisatawan asing, khususnya dari Belanda datang ke Kalibaru.

Tak ketinggalan ada juga yang dari Belgia. Mereka biasanya datang tidak sendiri, melainkan bersama dengan keluarga. Bagi wisatawan dari Negeri Kincir Angin, kehadirannya di Kalibaru merupakan kunjungan napak tilas prestasi yang telah dilakukan para leluhurnya. 

Penduduk sekitar menamakan air terjun ini sebagai Tirto Kemanten karena ada dua aliran air yang sepintas mirip jejeran pengantin pria dan wanita. Air terjun Tirto Kemanten ditemukan oleh Mbah Citro Wardoyo yang membuka lahan (babad alas) dan menjadikan tempat ini sebagai tingkat terakhir dari tujuh air terjun di lereng Gunung Raung jalur Kalibaru, Banyuwangi. 


Beberapa foto saya dan kawan-kawan di depan  Air Terjun Tirto Kemanten. Air terjun ini pernah mengalami longsor sehingga terjadi kerusakan. Dampaknya kerusakan tersebut cukup terasa karena mengakibatkan kawasan ini menjadi sepi pengunjung. padahal kawasan ini sangat menarik dan indah bagi yang ingin berselfie apalagi anak-anak pacaran.

      

Selain memiliki pemandangan yang asri, wisata air terjun Wonorejo berdekatan dengan perkebunan kopi dan coklat. Jalur perkebunan menuju ke lokasi air terjun cukup terjal dan kurang bagus, terutama di musim hujan. Wisatawan yang menginap di Margo Utomo Resort/Cottage bisa memanfaatkan fasilitas mobil jeep yang disediakan hotel tersebut.
sekian info yang  bisa saya sampaikan....

                                                                                                                               SALAM
                                                                                                                         Adventure Arek culun







Featured Post

cara menampilkan youtobe di blog

Cara Memasang Widget Video Di Sidebar 1. Masuk ke Blogger.com 2. lalu cari Tata Letak 3. alu klik widget sidebar 3. Gadget pilih HTML / Java...