Minggu, 16 Oktober 2016

PENILAIAN PORTOFDOLIO




BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu proses yang dinamis, berkembang secara terus-menerus sesuai dengan pengalaman siswa atau peserta didik. Semakin banyak pengalaman yang dilakukan siswa atau peserta didik, maka akan semakin kaya, luas, dan sempurna pengetahuan mereka.
Setiap aktivitas termasuk berbagai karya yang dihasilkan siswa dari suatu proses pembelajaran, perlu dimonitor, diberi komentar, dikritik dan diberi catatan perbaikan oleh setiap guru secara terus-menerus itulah pengalaman belajar siswa akan terus disempurnakan hingga pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan lebih sempurna. Inilah hakikat pembelajaran melalui pengalaman. Teknik monitoring terhadap hasil kerja dan pengalaman siswa itulah yang kemudian dilaksanakan dalam penilaian portofolio. Oleh karena itu makalah ini akan menguraikan Penilaian dengan Pendekatan Portofolio.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud penilaian portofolio ?
2.      Apa tujuan dan fungsi penilaian portofolio ?
3.      Bagaimana prinsip-prinsip penilaian portofolio ?
4.      Bagaimana metode penilaian portofolio ?
5.      Apa pedoman penerapan penilaian portofolio ?
6.      Apa karakteristik penilaian portofolio ?
7.      Apa kelebihan dan kekurangan penilaian portofolio ?
8.      Apa saja jenis penilaian portofolio ?
9.      Bagaimana tahap-tahap penilaian portofolio ?
10.  Apa saja bahan-bahan penilaian portofolio ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penilaian Portofolio
Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau surat-surat. Dapat juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Pengertian portofolio di sini adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Panduan-panduan ini beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio.[1]
Secara umum, potofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek penilaian yang dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga, organisasi atau perusahaan yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan menilai perkembangan suatu proses. Dalam dunia pendidikan, portofrolio dapat digunakan guru untuk melihat perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti dari suatu kegiatan pembelajaran.
Penilaian portofolio adalah suatu pendekatan atau model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun dan merefleksikan suatu pekerjaan/tugas atau karya melalui pengumpulan (collection) bahan-bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang dibangun oleh peserta didik, sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Jadi, penilaian portofolio adalah suatu pendekatan dalam menilai kinerja peserta didik atau digunakan untuk menilai kerja.
Prophan (1994) menjelaskan “penilaian portofolio merupakan penilaian secara kesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik atas hasil pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu “. Dalam sistem penilaian portofolio, guru membuat file untuk tiap-tiap peserta didik, berisi kumpulan sistematis atas hasil prestasi belajar mereka selama mengikuti proses pembelajaran.
Portofolio dapat diartikan juga sebagai kumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang telah dilakukannya dalam kurun waktu tertentu.[2] Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji.[3]
Keunggulan dari penilaian portofolio adalah sebagai berikut :
·         Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih banyak terlibat, dan peserta didik sendiri dapat dengan mudah mengontrol sejauh mana perkembangan kemampuan yang telah diperolehnya.
·         File portofolio sekaligus akan memberikan umpan balik ( feed back ), baik kepada guru maupun kepada peserta didik.
·         Memantau perkembangan peserta didik dan mendiagnosis kesulitan belajar mereka, penilaian portofolio juga sangat bermanfaat bagi guru untuk menilai kebutuhan, minat , kemampuan akademik, dan karakteristik peserta didik secara perorangan.[4]
B.     Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio
Semua portofolio berisi eviden sebagai bukti yang dapat digunakan untuk menyimpulkan tingkat pencapaian peserta didik pada kompetensi dasar dan indikator pada dalam bidang pelajaran tertentu. Oleh karena itu bukti-bukti evidence yang dikumpulkan itu harus relevan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki peserta didik sesuai dengan tuntutan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang terdapat dalam kurikulum Tujuan portofolio ditetapkan oleh apa yang harus dikerjakan dan  siapa yang akan menggunakan penilaian portofolio tersebut. Fakta yang paling penting dalam portofolio adalah digunakannya penilaian tertulis (paper and pen assessement), project, product, dan catatan kemampuan (records of performance).[5]
Penilain potofolio  dapat digunakan sebagai alat formatif maupun sumatif. Potofolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan peserta didik dari hari ke hari dan mendorong peserta didik dalam merefleksikan pembelajaran mereka sendiri. Portofolio seperti ini difokuskan pada proses perkembangan peserta didik dan digunakan untuk tujuan formatif dan diagnostic. Penilaian portofolio ditunjukkan juga untuk penilaian sumatif pada akhir semester atau akhir tahun pelajaran. Hasil penilaian portofolio sebagai alat sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi angka rapor peserta didik, yang menunjukkan prestasi peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.
Adapun tujuannya penilaian portofolio adalah :
·         Menghargai perkembangan peserta didik
·         Mendokumentasikan proses pembelajaran
·         Memberikan perhatian pada prestasi kerja
·         Merefleksikan kesanggupan mengambil risiko dan melakukan eksperimentasi
·         Meningkatkan efektivitas proses pembelajaran
·         Bertukar informasi antara orang tua peserta didik dengan guru lain
·         Mempercepat pertumbuhan konsep diri positif peserta didik
·         Meningkatkan kemampuan refleksi diri
·         Membuat peserta didik merumuskan tujuan.[6]
Sedangkan fungsi penilaian portofolio adalah :
·         Sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik
·         Portofolio sebagai alat pembelajaran merupakan komponen kurikulum, karena potofolio mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka
·         Sebagai alat penilaian autentik
·         Sebagai self-assessment bagi peserta didik. Maksudnya, peserta didik mempunyai kesempatan yang banyak untuk menilai diri sendiri dari waktu ke waktu.[7]
C.    Prinsip-Prinsip Penilaian Portofolio
Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas ( 2003 ) mengemukakan pelaksanaan penilaian portofolio hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.      Mutual Trust ( saling mempercayai ), artinya jangan ada saling mencurigai antara guru dengan peserta didik maupun antarpeserta didik. Mereka harus saling percaya, saling membutuhkan, saling membantu, terbuka, jujur, dan adil sehingga dapat membangun suasana penilaian yang lebih kondusif. Guru juga hendaknya dapat menciptakan suasana penilaian yang kondusif, wajar, dan alami sehingga hasil penilaian yang diperoleh betul-betul menggambarkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.
2.      Confidentiality ( kerahasiaan bersama ), artinya guru harus menjaga kerahasiaan semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada, baik perseorangan maupun kelompok, tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada siapapun sebelum diadakan pameran.
3.      Joint Ownership ( milik bersama ), artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang harus ada menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik karena itu harus dijaga bersama, baik penyimpanannya maupun penempatannya.
4.      Satisfaction ( kepuasan ), artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator harus dapat memuaskan semua pihak, baik guru, orang tua mapun peserta didik , karena dokumen tersebut merupakan bukti karya terbaik peserta didik  sebagai hasil pembinaan guru.
5.      Relevance ( kesesuaian ), artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator yang diharapkan.[8]
D.    Metode Penilaian Portofolio
Pengorganisasian dalam penilaian portofolio adalah hal yan sangat penting. terdapat beberapa cara portofolio, tetapi semuanya mengandung hal yang paling penting, yaitu : (1) pengumpulan (storing), (2) Pemilihan (sorting), dan (3) penetapan (dating) dari tugas (task).
Karakteristik perubahan portofolio siswa dari waktu ke waktu akan merefleksikan perubahan penting dalam suatu proses kemampuan intelektual siswa. Walaupun hasil portofolio bergantung kepada penampilan (Performance) siswa, untuk membedakan penilaian penampilan minimal terdapat empat aspek penting, yaitu:
·         Portofolio memiliki rekaman kinerja siswa di kelas untuk mencapai kondisi standar yang diperlukan;
·         Portofolio menunjukkan kesempatan ganda bagi siswa untuk mendemonstrasikan kompetensinya;
·         Portofolio selalu menunjukkan perbedaan bentuk dari tugas yang diberikan, dan sampel portofolio adalah suatu hasil dari usaha lanjut untuk memperbaiki hasil dan proses yang telah dikerjakan siswa.[9]
E.     Pedoman Penerapan Penilaian Portofolio
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh guru dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah sebagai berikut.
1.      Memastikan bahwa siswa memiliki berkas portofolio
·         Menentukan bentuk dokumen atau hasil pekerjaan yang perlu dikumpulkan.
·         Siswa mengumpulkan dan menyimpan dokumen dan hasil pekerjaannya.
·         Menentukan kriteria penilaian yang digunakan.
·         Mengharuskan siswa menilai hasil pekerjaannya sendiri secara berkelanjutan.
·         Menentukan waktu dan menyelenggarakan pertemuan portofolio.
2.      Bahan penelitian
Hal-hal yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian portofolio di sekolah antara lain sebagai berikut:
·         Penghargaan tertulis
·         Penghargaan lisan
·         Hasil kerja biasa dan hasil pelaksanaan tugas-tugas oleh siswa
·         Daftar ringkasan hasil pekerjaan
·         Catatan sebagai hasil pekerjaan
·         Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok
·         Contoh hasil pekerjaan
·         Catatan/ laporan darik pihak yang relevan
·         Daftar kehadiran
·         Hasil ujian/tes
·         Persentasi tugas yang telah selesai dikerjakan
·         Catatan tentang peringatan yang diberikan guru manakala siswa melakukan kesalahan.[10]
F.     Karakteristik Penilaian Portofolio
Menurut Barton dan Collins dalam S. Surapranata dan M. Hatta terdapat beberapa karakteristik esensial portofolio yaitu :
1.      Multi Sumber
Multi sumber artinya portofolio memungkinkan untuk menilai berbagai macam evidence. Multiple sumber antara lain mencakup orang (pernyataan dan observasi peserta didik, guru, program, orang tua, dan anggota masyarakat), evidence yaitu apa saja yang akan dinilai seperti foto, rancangan, jurnal, audio, dan video tape.
2.      Authentic
Evidence pesrta didik haruslah autentik, artinya ditinjau dari konteks manapun fakta harus saling berkaitan satu sama lain (context and evidence are directly linked). Evidence  peserta didik yang dinilai haruslah berkaitan dengan program pengajaran, kriteria, kegiatan kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang hendak dicapai. Ketika portofolio digunakan untuk menilai pengaruh suatu program pada peserta didik atau anggotaa masyarakat, maka evidence  pesrta didik haruslah merefleksikan program kegiatan ketimbang kemampuan yang diperoleh di luar kelas. contoh sederhana misalnya, jika kemampuan peserta didik  dalam bermain piano diperoleh dari hasil les, bukan karena diperoleh dari belajar musik dikelas, mak a kemampuan yang dihasilkan tentunya tidak relevan dengan potofolio musik disekolah. Demikian pula, ketika kemampuan pesrta didik dal bermatematika diperoleh dari peserta didik mengikuti les atau bimbingan tes, bukan diperolh dari guru dikelas, maka kemampuan tersebut nya kurang relevan  denagn portofolio di sekolah.tentunya untuk mengatasi hal ini , guru seyogyanya mengadakan program pengajaran sesuai dengan stantar kompetensi atau kemampuan dasar yang telah ditetapkan dalam kerangka dasar kurikulum. Manakala guru sudah mengajarkan sesuai dengan tuntutan kemampuan dasar yang terdapat dalam kerangka dasar kurikulum , maka kemampuan yang diperoleh pesrta didik tentunya merefleksikan kemampuan yang diajarkan oleh guru. Sehingga, manakala guru mengembangkan penilaian, khususnya penilaian portofolio, relevan dengan portofolio di sekolah.[11]
3.      Dinamis
Portofolio bersifat dinamis, artinya portofolio mencakup perkembangan dan perubahan (capturing growth and change). Salah satu hal yang penting dalam portofolio adalah evidence yang ditambahkan dari waktu ke waktu, tidak hanya sebelum atau sesudah penilaian dilakukan. Sebagian ahli pendidikan memandang bahwa evidence yang dikumpulkan dalam penilaian portofolio sebaiknya hasil yang paling baik saja. Tetapi sebagian ahli lain berpendapat lain. daripada hanya memasukkan evidence yang terbaik, portofolio sebaiknya memasukkan semua evidence peserta didik  dari berbagai tahapan. Paling tidak, apabila akan diseleksi maka beberapa evidence itu dipilih secara selektif sehingga dapat menggambarkan perkembangan kompetensi pesrta didik dari waktu ke waktu. Apabila hal ini dilakukan, maka guru akan lebih mudah melihat dan memahami perubahan kompetensi pesrta didik yang terjadi.
4.      Eksplisit
Portofolio haruslah jelas, artinya semua tujuan pembelajaran berupa kompetensi dasar dan indikator harus dinyatakan secara jelas. Selain itu, bagaimana standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator tersebut dicapai perlu juga dinyatakan. Sebagai contoh, bisa saja indikator dicapai melalui pertolongan guru, dilakukan oleh seluruh peserta didik, dilakukan dalam kelompok kecil, atau bahkan dilakukan sendiri oleh pesrta didik  secara individu. Peserta didik harus tau tujuannya dilakukan portofolio dan kompetensi yang hendak dicapai. Setelah peserta didik selesai melakukan suatu tugas misalnya, guru dapat melakukan penilaian misalnya kurang baik, baik, dan naik sekali. Guru juga perlu memberikan komentar terhadap hasil kerja yang telah dilakukan peserta didik. [12]
5.      Integrasi
Portofolio senantiasa berkaiatan antara program yang dilakukan peserta didik dikelas dengan kehidupan nyata. Dengan demikian, portofolio tidak terlepas dedangan kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik tidak jauh dari apa yang mereka alami. Contoh sederhana adalah bagi peserta didik atau sebagian besar peserta didik terbiasa menggunakan pertanian dalam kehidupan sehari-hari, maka kegiatan portofolio haruslah berkaitan dengan pertanian. Maka kepada mereka haruslah diberikan portofolio yang sesuai dengan kebiasaan mereka yang tentunya harus sesuai dengan kebiasaan mereka  yang tentunya harus sesuai dengan standar kompetensi ,  kompetensi dasar, dan indikator yang hendak dicapai. Peserta didik dengan demikian dapat dengan mudah menghubungkan antara kemampuan atau pengetahuannya dengan kenyataan sehari-hari.
6.      Kepemilikan
Portofolio tidak hanya menilai atau membuat peringkat pesrta didik yang satu dengan pesrta didik yang lain, tetapi harus menyambungkan antara evidence peserta didik dengan standar kompetensi, kompetensi  dasar, atau  indikator pencapaian belajar. Penilaian portofolio menekankan pada adanya rasa kepemilikan, yaitu adanya keterkaiatan antara evidence dengan kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan dalam rangka mencapai standar kompetensi tertentu. Peserta didik harus merasa memiliki semua evidence yang mereka hasilkan. Dengan demikian mereka diharapkan dapat menjagga dengan baik semua evidence tersebut.
7.      Beragam tujuan
Portofolio dilaksanakan tidak hanya mengacu pada satu standar kompetensi , kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar misalny, tetapi juga mengacu ke berbagai tujuan misalnya beberapa indikator pencapaian hasil belajar. Sebagai salah satu yang bermanfaat dalam proses pembelajaran, portofolio juga dapat melihat keefektifan suatu program dan pada saat yang sama mengevaluasi perkembangan individu atau kelompok sebagai komunitas peserta didik. Portofolio juga dapat dijadikan sebagai alat komunikasi ketika pesrta didik sharing pendapat dan pengetahuan dengan anggota keluarga, guru atau anggota masyarakat.[13]
G.    Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Portofolio
Setiap konsep atau model penilaian tentu memiliki kelebihan dan kelemehannya. Begitu juga dengan model penilaian portofolio. Kelebihan model portofolio antara lain;
1.      Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan feed-back dan refleksi diri.
2.      Meningkatkan peran serta peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian,
3.      Memberi kesempatan peserta didik untuk menigkatkan kemampuan mereka,
4.      Terlibatnya berbagai pihak, seperti orang tua, guru, komite sekolah dan masyarakat lainnya salam melihat pencapaian kemampuan peserta didik,
5.      Guru dan peserta didik sama-sama bertanggung jawab untuk merancang dan menilai kemajuan belajar.
Sedangkan kelemahan dari portofolio antara lain;
1.      Penilaian portofolio dianggap kurang reliable disbanding dengan penilaian lainnya,
2.      Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir sehingga proses penilaian kurang mendapat perhatian,
3.      Orang tua peserta didik sering berfikir skeptis karena laporan hasil belajar anaknya tidak berbentuk angka,
4.      Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional.[14]
H.    Jenis Penilaian Portofolio
Jenis penilaian portofolio akan memberikan pemahaman tentang perlunya penggunaan penilaian portofolio secara bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Artinya, hasil belajar peserta didik dapat diukur dengan satu jenis penilaian saja melainkan harus menggunakan berbagai jenis penilaian. Di samping itu, setiap jenis portofolio mempunyai instrumen yang berbeda. Dengan demikian guru harus memiliki kecakapan khusus bagaimana mengembangkan berbagai instrument dalam setiap jenis penilaian portofolio. Tahapan penilaian portofolio akan memberikan pemahaman kepada guru bahwa penilaian portofolio tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi harus sistematis, bertahap, dan rasional sesuai dengan tahap-tahap yang telah ditetapkan. Banyak guru yang salah melaksanakan penilaian portofolio karena tidak memahami prosedur yang harus ditempuh. Akibatnya, peserta didik dapat dirugikan.
Apabila dilihat dari jumlah peserta didik, maka penilaian portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu portofolio perseorangan dan portofolio kelompok. Jika dilihat dari sistem, portofolio dapat dibagi dua jenis, yaitu portofolio proses dan portofolio produk.
Portofolio perseorangan merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik secara perseorangan, dan portofolio kelompok merupakan kumpulan hasil karya sekelompok peserta didik atau kelas tertentu.[15]
1.         Portofolio Proses
Jenis portofolio proses menunjukkan tahapan belajar dan menyajikan catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Portofolio proses menunjukkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indikator yang telah ditetapkan dalam kurikulum, serta menunjukkan semua hasil dari awal sampai dengan akhir selama kurun waktu tertentu. Tujuan menggunakan portofolio proses adalah untuk membantu peserta didik mengidentifikasi tujuan pembelajaran, perkembangan hasil belajar dari waktu ke waktu, dan menunjukkan pencapaian hasil belajar. Pendekatan ini lebih menekankan pada bagaimana peserta didik belajar, berkreasi, termasuk mulai dari draft awal, bagaimana proses awal itu terjadi, dan tentunya sepanjang peserta didik dinilai.
Dalam portofolio proses, guru dapat menyajikan berbagai macam tugas yang setara atau berbeda kepada peserta didik. Dengan kata lain, peserta didik boleh memilih tugas-tugas yang dianggapnya cocok untuk mereka. Guru juga dapat memutuskan apa yang harus dikerjakan peserta didik atau peserta didik diajak bekerja sama dengan peserta didik lain dalam mengerjakan tugas tertentu. Biasanya, portofolio proses digunakan untuk melihat proses pembuatan suatu karya atau suatu pekerjaan yang menuntut adanya proses diskusi antara peserta didik dengan guru atau sesama peserta didik. Berdasarkan proses kegiatan tersebut, guru dapat membantu peserta didik untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya.
Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja (working portofolio), yaitu bentuk yang digunakan untuk memilih koleksi evidence peserta didik, memantau kemajuan atau perkembangan, dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan belajar mereka sendiri. Peserta didik mengumpulkan semua hasil kerja termasuk coretan-coretan (sketsa), buram, catatan, kumpulan untuk rangsangan, buram setengah jadi, dan pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat bagi peserta didik terutama untuk memberikan informasi tentang bagaimana mengorganisasikan dan mengelola kerja, merefleksi dari pencapaiannya, memantau perkembangan, dan menetapkan tujuan dan arahan.
Informasi ini dapat digunakan untuk diskusi antara peserta didik denga guru. Melalui portofolio kerja ini, guru dapat membantu peserta didik mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing. Untuk itu, kerja sama yang efektif antara guru dengan peserta didik sangat diperlukan. Di samping itu, informasi ini dapat digunakan juga oleh guru untuk memperbaiki cara belajar peserta didik. Namun, keberhasilan portofolio kerja sangat bergantung pada kemampuan peserta didik untuk merefleksikan dan mendokumentasikan kemajuan proses pembelajaran.
Dalam portofolio kerja ini yang dinilai adalah cara kerja (pengorganisasian) dan hasil kerja. Adapun kriterianya antara lain sebagai berikut:
a.         Adakah pembagian kerja di antara anggota kelompok?
b.         Apakah masing-masing anggota telah bekerja sesuai dengan tugasnya?
c.         Berapa besar kontribusi kerja kelompok terhadap hasil yang dicapai kelompok?
d.        Adakah bukti tanggung jawab bersama?
e.         Apakah kelengkapan data yang diperoleh telah sesuai dengan tugas anggota kelompok masing-masing?
f.          Apakah informasi yang diperoleh akurat?
g.         Apakah portofolio telah disusun dengan baik?[16]
2.         Portofolio Produk
Jenis penilaian portofolio ini hanya menekankan pada penguasaan (masteri) dari tugas yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indicator pencapaian hasil belajar, serta hanya menunjukkan evidenceyang paling baik, tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan evidencetersebut diperoleh. Tujuan portofolio produk adalah untuk mendokumentasikan dan merefleksikan kualitas prestasi yang telah dicapai. Contoh portofolio produk adalah portofolio tampilan (show portofolio) dan portofolio dokumentasi (documentary portofolio).
a.         Portofolio Tampilan
Portofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik atau dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. Misalnya, mempertanggungjawabkan suatu proyek, menyelenggarakan pameran, atau mempertahankan suati konsep. Portofolio ini sangat bermanfaat jika guru ingin mengetahui kemampuan peserta didik yang sesungguhnya dan hingga mana ketepatan ini portofolio mengacu pada kompetensi yang telah ditetapkan. Bentuk ini biasanya digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban (accountability). Syarat pokok yang harus dipenuhi oleh peserta didik dalam portofolio tampilan adalah keaslian evidence.Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peserta didik dan guru. Pertama, peserta didik harus menandatangani lembar pernyataan keaslian. Kedua, peserta didik memberikan penghargaan kepada semua sumber yang telah membantu, termasuk identitasnya serta bentuk bantuan yang diberikan. Ketiga, guru harus melihat perencanaan, draft pekerjaan peserta didik, dan catatan selama proses berlangsung. Keempat, guru harus betul-betul mengamati bagaimana peserta didik menampilkan hasil pekerjaan mereka.
Aspek yang dinilai dalam bentuk portofolio tampilan adalah sebagai berikut:
1)        Signifikansi materi, yaitu apakah materi yang dipilih benar-benar merupakan materi yang penting dan bermakna untuk diketahui dan dipecahkan? Atau seberapa besar tingkat kebermaknaan informasi yang dipilih berkaitan dengan topic yang dibahasnya? Apakah materi yang dipilih sesua dengan standar kompetensi, komopetensi dasar, dan indicator pencapaian hasil belajar?
2)        Pemahaman, yaitu seberapa baik tingkat pemahaman peserta didik terhadap hakikat dan lingkup masalah, kebijakan, atau langkah-langkah yang dirumuskan.
3)        Argumentasi, yaitu apakah peserta didik dalam mempertahankan argumentasinya sudah cukup memadai, sistematik, dan relevan?
4)        Responsifness(kemampuan memberikan respons), yaitu seberapa besar tingkat kesesuaian antara respons yang diberikan dengan pertanyaan? Dalam memberikan respons, adalah bukti-bukti fifik yang ditunjukkan?
5)        Kerja sama kelompok, yaitu apakah anggota kelompok turut berpartisipasi secara aktif dalam penyajian? Adakah bukti tang menunjukkan tanggung jawab anggota dalam kelompok? Apakah para penyaji menghargai pendapat orang lain? Adakah kekompakan kerja di antara para anggota kelompok?[17]

Contoh:
LEMBAR PENILAIAN PENAMPILAN
Judul Penampilan      :       ………………………………………………………………....
Kelas/Kelompok        :       …………………………………………………………………
Petunjuk Penilaian     :       …………………………………………………………………
1.      Setiap kriteri diberi skor dalam skala 5 (1 - 5)
2.      Skor 1 = rendah; 2 = cukup; 3 = rata-rata; 4 = baik; 5 = istimewa
No.
Kriteria Penilaian
Nilai
Catatan
01
Signifikansi:
1.     Seberapa besar tingkat kesesuaian atau kebermaknaan informasi yang diberikan dengan topic yang dibahas?
02
Pemahaman:
2.    Seberapa baik tingkat pemahaman peserta didik terhadap hakikat dan ruang lingkup masalah yang disajikan?
03
Argumentasi:
3.    Seberapa baik alasan yang diberikan peserta didik terkait dengan permasalahan yang dibicarakan?
04
Responsifness:
4.    Seberapa besar kesesuaian jawaban yang diberikan peserta didik dengan pertanyaan yang muncul?
05
Kerja sama kelompok:
5.    Seberapa besar anggota kelompok berpartisipasi dalam penyajian?
6.    Bagaimana setiap anggota merasa bertanggung jawab atas permasalahan kelompok?
7.    Bagaimana para penyaji menghargai pendapat orang lain?
                                                                                                               Penilai,
                                                                                                          …………….
b.         Portofolio Dokumen
Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang dihasilkan oleh pesert didik. Portofolio ini digunakan untuk memilih koleksi evidencepeserta didik yang sesuai dengan kompetensi dan akan dijadikan dasar penilaian. Evidence peserta didik yang digunakan dalam portofolio dokumentasi dapat berasal dari catatan guru atau kombinasi antara catatan guru dengan kegiatan peserta didik. Model portofolio ini bermanfaat bagi peserta didik dan orang tua untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, kelebihan dan kekurangan peserta didik didik dalam belajar secara perseorangan. Berdasarkan dokumen ini, baik peserta didik, orang tua maupun guru dapat melihat:
1)        Proses apa yang telah diikuti?
2)        Kerja apa yang telah dilakukan?
3)        Dokumen apa yang telah dihasilkan?
4)        Apakah hal-hal pokok telah terdokumentasikan?
5)        Apakah dokumen disusun berdasarkan sumber-sumber data masing-masing?
6)        Apakah dokumen berkaitan dengan yang akan disajikan?
7)        Standar kompetensi mana yang telah dikuasai sampai pada pekerjaan terakhir?
Indikator untuk penilaian dokumen itu, antara lain: kelengkapan, kejelasan, akurasi informasi yang didapat, dukungan data, kebermaknaan data grafis, dan kualitas dokumen. Untuk menilai suatu dokumen dapat dibuatkan model format penilaiannya.[18]

Contoh:
LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN
Judul Dokumen         :      ………………………………………………………………....
Kelas/Kelompok        :      …………………………………………………………………
Petunjuk Penilaian     :      …………………………………………………………………
1.      Setiap kriteri diberi skor dalam skala 5 (1-5)
2.      Skor 1 = rendah; 2 = cukup; 3 = rata-rata; 4 = baik; 5 = istimewa
No.
Kriteria Penilaian
Nilai
Catatan
1
Kelengkapan:
1.    Apakah dokumen lengkap untuk menjawab suatu permasalahan?
2
Kejelasan:
2.    Tersusun dengan baik.
3.    Tertulis dengan baik.
4.    Mudah dipahami.
3
Informasi:
5.    Akurat
6.    Memadai
7.    Penting
4
Dukungan:
8.    Memuat contoh untuk hal-hal yang utama.
9.    Memuat alasan yang baik.
5
Data Grafis:
10.    Berkaitan dengan isi setiap bagian.
11.    Diberi judul yang tepat.
12.    Memberikan informasi.
13.    Meningkatkan pemahaman.
6
Bagian Dokumentasi:
14.    Cukup memadai.
15.    Dapat dipercaya.
16.    Berkaitan dengan hal yang dijelaskan.
17.    Terpilih (terseleksi).
Jumlah Skor
Kualifikasi Penilaian
                                                                                         Penilai:
                                                                                         ..……………….
I.       Tahap-Tahap Penilaian Portofolio
Menurut Anthoni J. Nitko (1996), ada enam tahap untuk menggunakan sebuah sistem portofolio (six steps for crafting a portofolio system), yaitu “mengidentifikasi tujuan dan fokus portofolio, mengidentifikasi isi materi umum yang akan dinilai, mengidentifikasi pengorganisasian portofolio, menggunakan portofolio dalam praktik, evaluasi pelaksanaan portofolio, dan evaluasi portofolio secara umum”. Tahap pertama akan merupakan dasar bagi penentuan tahap selanjutnya. Oleh sebab itu, jawablah semua pertanyaan pada tahap pertama tersebut sebelum lanjut pada tahap berikutnya. Dalam tulisan ini, tahap-tahap penilaian portofolio yang disarankan adalah sebagai berikut:
1.         Menentukan tujuan dan fokus portofolio. Hal ini dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a.       Mengapa portofolio itu akan dilakukan?
b.      Tujuan pembelajaran dan tujuan kurikulum (dalam hal ini kompetensi dasar) apa yang akan dicapai?
c.       Alat penilaian yang bagaimana yang tepat untuk menilai tujuan tersebut?
d.      Apakah portofolio akan difokuskan pada hasil pekerjaan yang baik, pertumbuhan dan kemajuan, atau keduanya?
e.       Apakah portofolio itu akan digunakan untuk formatif, sumatif, diagnostic, atau semuanya?
f.       Siapa yang akan dilibatkan dalam menentukan tujuan, fokus, dan pengaturan (organization) portofolio?
2.         Menentukan isi portofolio.
Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya adalah menentukan isi portofolio. Dengan demikian, isi portofolio tentunya harus sesuai dengan tujuan portofolio. Isi portofolio harus menunjukkan kemampuan peserta didik sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Untuk itu, semua kegiatan pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas harus selalu diamati dan dinilai.
3.         Mengembangkan kriteria penilaian.
Kriteria penilaian harus dirumuskan dengan jelas, baik yang berhubungan dengan proses pembelajaran maupun hasil belajar yang diharapkan. Kriteria penilaian sangat bergantung pada kompetensi, cara menilai dan evidence yang dinilai.
4.         Menyusun format penilaian.
Sebagaimana isi dan kriteria penilaian, maka format penilaian pun harus mengacu pada tujuan. Format penilaian banyak modelnya. Salah satunya bisa menggunakan model skala dengan tiga kriteria, seperti: baik, cukup, kurang.

Contoh:
FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO PROSES
Kompetensi Dasar:
Mengoperasikan komputer berbasis Windows 2007
Nama      : Angga Zalindra Nugraha
Tanggal  : 20 November 2008
Indikator
PENILAIAN
1.    Melakukan pengetikan dengan Windows 2007.
2.    Melakukan layout naskah dengan Word 2007.
3.    Mencetak naskah yang telah dibuat.
4.    Membuat table dan gambar.
5.    Memasukkan gambar ke dalam file.
Baik
Cukup
Kurang
Dicapai melalui:
Komentar guru:
-     Bantuan guru
-     Seluruh kelas
-     Perorangan
Komentar orang tua:
5.        Mengidentifikasi pengorganisasian portofolio. Siapa yang akan terlibat dalam portofolio tersebut?
6.        Menggunakan portofolio dalam praktik.
7.        Menilai pelaksanaan portofolio.
8.        Menilai portofolio secara umum.[19]

J.      Bahan-Bahan Penilaian Portofolio
Pada prinsipnya, setiap tindakan belajar peserta didik harus diberikan penghargaan. Tujuannya adalah untuk memberikan penguatan dan semangat belajar. Penghargaan tersebut dapat berbentuk tulisan atau lisan. Semua penghargaan tersebut dapat dijadikan bahan penilaian portofolio. Bahan penilaian portofolio bias juga diambil dari hasil pekerjaan peserta didik, seperti Lembar Kerja Siswa, hasil rangkuman, gambar, klipping, hasil kerja kelompok, hasil tes, buku catatan dan hal-hal yang menyangkut pribadi peserta didik. Di samping itu, bahan penilaian portofolio dapat diperoleh dari alat-alat audio-visual, video atau disket. Secara keseluruhan, bahan-bahan penilaian portofolio dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1.         Penghargaan yang diperoleh dari peserta didik, baik tertulis maupun lisan, seperti sertifikat hasil lomba atau catatan guru tentang penghargaan lisan yang pernah diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
2.         Hasil pekerjaan peserta didik, seperti Lembar Kerja Siswa (LKS), klipping, gambar, hasil ulangan, hasil kerja kelompok, dan hasil rangkuman.
3.         Catatan/laporan dari orang tua peserta didik atau teman sekelas.
4.         Catatan pribadi peserta didik, seperti bukti kehadiran, hasil presentasi dari tugas-tugas yang selesai dikerjakan, catatan-catatan kejadian khusus (anecdotal records), dan daftar kehadiran.
5.         Bahan-bahan lain yang relevan, yaitu (a) bahan yang dapat memberikan informasi tentang perkembangan yang dialami peserta didik, dan (b) bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan tentang kurikulum dan pembelajaran.
6.         Alat-alat audio-visual, video atau disket.
Setelah semua bahan penilaian portofolio dikumpulkan, kemudian disusun dan disimpan dalam sebuah dokumen. Dalam rangka penataan sebuah dokumen, guru hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Pertama, setiap dokumen harus dibuat identitas peserta didik, seperti nama, nomor induk, kelas, dan nama sekolah.
Kedua, untuk mempermudah pengecekan isi dokumen, maka setiap dokumen harus dibuat daftar isi dokumen.
Ketiga, isi dokumen harus dimasukkan ke dalam satu map atau folder dan disusun secara sistmatis sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
Keempat, isi dokumen hendaknya dikelompokkan sesuai dengan mata pelajaran dan setiap mata pelajaran diberikan warna yang berbeda.
Kelima, setiap isi dokumen harus ada catatan atau komentar dari guru dan orang tua.
Keenam, isi dokumen hendaknya tidak ditentukan sepihak oleh guru, tetapi harus melibatkan peserta didik melalui proses diskusi. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik tidak hanya dijadikan sebagai objek penilaian tetapi juga subjek penilaian.
Di samping itu, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip dokumentasi portofolio, antara lain kelengkapan dan ketepatan data, ketepatan waktu, tingkat keterbacaan, praktis, sistematis, dan relevan.[20]
Berikut ini akan dikemukakan beberapa contoh format penilaian portofolio:

FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO PRODUK
No
Aspek-aspek Penilaian
Indikator
Skor
Keterangan
01
Persiapan
I
II
III
02
Pembuatan
Umum
Modifikasi
Khusus
03
Komponen Penilaian
Disain
Bahan
Kreativitas
Orisinalitas
Jumlah skor
Nilai
Bandung,
Guru,
…………………………………...
Kriteria Penilaian :
Jumlah Skor :  91 – 100 = Sangat Memuaskan
                        81 – 90 = Memuaskan
                        71 – 80 = Baik
                        61 – 70 = Cukup
                        < 60 = Kurang

FORMAT PENILAIAN PENAMPILAN
No
Aspek-aspek Penilaian
Indikator
Skor
Keterangan
01
Persiapan
Bahan
Mental
Fisik
02
Proses
Tahapan
Kerapian
Krja sama
03
Penampilan
Percaya Diri
Penugasan
Daya Tarik
Jumlah skor
Nilai
Bandung,
Guru,
…………………………………...

FORMAT PENILAIAN LEMBAR KERJA
No
Kompetensi
Indikator
Skor
Keterangan
01
Pemahaman Materi
Akurat
02
Sintesis
Tepat
03
Penyimpulan
Sesuai
04
Penampilan
Rapi dan menarik
Jumlah Skor
Nilai
Bandung,
Guru,
…………………………………...

FORMAT PENILAIAN KARYA TULIS
No
Kompetensi
Indikator
Skor
Keterangan
01
Kualitas Informasi
-    Akurat
-    Cermat
-    Teliti
-    Saksama
02
Pengorganisasian Gagasan (masalah)
-      Tepat
-      Runtut
03
Kebahasaan
-     Tata Bahasa
-     Gaya Bahasa
04
Penampilan
-     Rapi
-     Menarik
Jumlah Skor
Nilai
Bandung,
Guru,
…………………………………...

FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO TAMPILAN
No
Aspek-aspek Penilaian
Indikator
Skor
    Keterangan
01
Isi
02
Tampilan
03
Penyampaian
Jumlah Skor
Nilai
Bandung,
Guru,
…………………………………...
                                                                                               

FORMAT PENILAIAN  TUGAS TERSTRUKTUR
Nama Siswa         : …………………………………………………………………..
Kelas                    :           …………………………………………………………………..
Mata Pelajaran     :           …………………………………………………………………..
Jenis Tugas           :           Makalah
No
Aspek-aspek Penilaian
Skor
Bobot
Nilai x Bobot
01
02
03
04
05
06
07
08
Judul
Masalah
Metode Penulisan
Landasan Teori
Sistematika Penulisan
Pembahasan
Simpulan
Bahasa:
-     Tata Bahasa
-     Gaya Bahasa
1
1
1
2
1
2
1
1
Jumlah
10
Nilai Akhir =
Catatan: ………....……………………………………………………………................
                                                                             Bandung,
                                                                             Guru,
                                                                             …………………………..

FORMAT PENILAIAN FORMATIF dan SUMATIF
Jenis Tes
No
Tanggal
Pokok Bahasan
Nilai
Paraf Guru
Keterangan
Formatif
(A)
01
02
03
Dst
Jumlah
Rata-rata
Sumatif
(B)
Tanggal:
Jumlah A dan B
Rata-rata A dan B

FORMAT REKAMAN ANEKDOT
No
Nama Siswa
Perilaku yang Muncul
Tempat dan Waktu
Penilaian
Positif
Negatif
01
02
03
04
Dst
                                                                                                    
                                                                             Bandung,
                                                                             Guru,
                                                                                    …………………………..

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Potofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek penilaian yang dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga, organisasi atau perusahaan yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan menilai perkembangan suatu proses. Dalam dunia pendidikan, portofrolio dapat digunakan guru untuk melihat perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti dari suatu kegiatan pembelajaran.
Apabila dilihat dari jumlah peserta didik, maka penilaian portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu portofolio perseorangan dan portofolio kelompok. Jika dilihat dari sistem, portofolio dapat dibagi dua jenis, yaitu portofolio proses dan portofolio produk.
Penggunaan penilaian portofolio untuk asesmen siswa memungkinkan siswa dan guru menyelenggarakan proses pembelajaran melalui asesmen. Dengan kata lain penggunaan portofolio akan menjadikan asesmen merupakan bagian tak terpishkan dari pembelajaran. Hal ini berimplikasi bahwa prosedur asesmen tidak hanya melalui pengukuran dan penguatan terhadap hasil belajar, akan tetapi lebih ke arah penguatan pengembangan strategi-strategi, sikap-sikap, keterampilan-keterampilan dan proses kognitif yang esensial untuk pembelajaran sepanjang hayat.
B.     Kritik dan Saran
Penyusun mengakui dan menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan  yang tidak lain adalah dari keterbatasan penyusun. Untuk itu, penyusun berharap kepada para pembaca makalah ini bila di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dimohon untuk memberikan masukan, kritik, dan saran yang membangun sehingga dapat menjadi masukan yang berharga bagi penyusun dan menjadi lebih baik dalam menyelesaikan tugas-tugas berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, 2008, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arnie Fajar, 2005, Portofolio, cet ke-4, Bandung: PT Remaja Posdakarya,.
Surapranata, Sumarna. Hatta, Muhammad. 2004. Penilaian Portofolio Implementasi 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya
Wina Sanjaya, 2008, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, cet ke-4, Jakarta: Kencana.
Zainal Arifin, 2011,  Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.


 


[1] Arnie Fajar, Portofolio, (Bandung: PT Remaja Posdakarya, 2005), cet ke-4, hal. 47.
[2] Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2008), cet ke-4, hal. 195.
[3] Arnie Fajar, Portofolio, hal. 47.
[4] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011 ), hal. 197-199.
[5] Sumarna Surapranata, Muhammad Hatta, Penilaian Potofolio Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 76.
[6] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran,hal. 199-200
[7] Ibid, hal. 201.
[8] Ibid, hal. 202-203.
[9] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 202-203.
[10] Ibid, hal. 203-204.
[11] Sumarna Surapranata, Muhammad Hatta, Penilaian Potofolio Implementasi Kurikulum 2004, hal. 83.
[12]Ibid, hal. 84.
[13] Ibid, hlm. 81
[14] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, hal. 205-206.
[15] Ibid, hal. 206-207.
[16] Ibid, hal. 207-208.
[17] Ibid, hal. 209-210.
[18] Ibid, hal.211-212.
[19] Ibid, hal.212-214.
[20] Ibid, hal. 214-219.

Featured Post

cara menampilkan youtobe di blog

Cara Memasang Widget Video Di Sidebar 1. Masuk ke Blogger.com 2. lalu cari Tata Letak 3. alu klik widget sidebar 3. Gadget pilih HTML / Java...